MAKALAH Struktur Tubuh Marmut (Cavia cobaya)



MAKALAH
SISTEM-SISTEM DALAM TUBUH MARMUT (Caviya cobaya)
Tugas kelompok ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah  Praktikum Zoologi Vertebrata
Dosen Pengampu :
Dr. Hening Widiyowati, M.Si.
Suharno Zen, M.Sc
 

DISUSUN OLEH
BIOLOGI A
KELOMPOK 11
1.      Annisa umairoh            : 15320002
2.      Richa Yuni Astuti         : 15320018




PROGRAM  STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2017





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A.    Latar Belakang ....................................................................................
B.    Rumusan Masalah...............................................................................
C.   Tujuan Masalah....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A.    Sistem Integumen Marmut...................................................................
B.    Sistem Digesti Marmut.........................................................................
C.   Sistem Respirasi Marmut.....................................................................
D.   Sistem Transportasi Marmut................................................................
E.    Sistem Urogenetalia Marmut...............................................................
F.    Sistem Eksresi Marmut........................................................................
G.   Sistem Syaraf Marmut.........................................................................
H.   Sistem Hormon Marmut.......................................................................
I.      Sistem Sceleti Marmut.........................................................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................
A.      Kesimpulan........................................................................................
B.      Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA








DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar.2.1 struktur integumen marmut..............................................................
Gambar 2.2 sistem digesti marmut.......................................................................
Gambar.2.3 sistem respirasi marmut...................................................................
Gambar.2.4 sistem transportasi marmut..............................................................
Gambar 2.5 sistem urogenetal marmut................................................................
Gambar.2.6 sistem syaraf marmut ..........................................................................
Gambar.2.8 sistem rangka marmut......................................................................


























BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Mamalia merupakan kelompok tertinggi dalam dunia hewan. Ciri khas mamalia adanya kelenjar mammae (glandula mammae) pada hewan betina yang bersifat aprokin untuk menyusui anaknya. Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali, berenang, dan terbang. Salah satu contoh hewan mamalia adalah Marmut (C. porcellus). C. porcellus merupakan anggota mamalia yang berordo Rodentia, yaitu ordo hewan pengerat seperti tikus dan kelinci yang mempunyai gigi pemotong seperti pahat dan berguna untuk memotong dan mengerat, tetapi makanannya adalah tumbuhan (Brotoatmojo, 1990).
Marmut merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh manusia serta mengandung protein hewani yang berguna bagi pertumbuhan tubuh. Marmut mempunyai glandula mammae yang menghasilkan air susu yang diberikan kepada anak-anaknya. Masa mengandungnya cukup lama yaitu sembilan minggu. Hewan ini paling banyak makan sayur-sayuran tetapi ada juga yang makan rumput (Radiopoetro, 1977).
Marmut mempunyai suhu tubuh tetap, tidak terpengaruh terhadap lingkungan luar (homoitermis) yaitu mereka dapat mempertahankan suhu tubuhnya apabila suhu lingkungan tidak kurang dari 180C dan tidak lebih dari 400C karena didukung oleh rambut yang tumbuh diseluruh tubuhnya. Kulit banyak mengandung kelenjar yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau, dan susu. Tubuhnya terdiri dari caput, truncus, dan cauda yang dapat dibedakan dengan nyata. Caput dihubungkan oleh truncus dan leher. Hewan ini mempunyai kaki depan yang berjari lima, kaki belakang dengan empat jari dan bercakar, namun tidak memiliki taring. C. porcellus mempunyai badan pendek, kuat, dan bertelinga pendek (Brotowidjoyo, 1993).

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslah makalah sebagai berikut:
1.   Bagaimanakah sistem Integumen pada Marmut?
2.   Bagaimanakah Sistem Digesti pada Marmut?
3.   Bagaimanakah Sistem Respirasi pada Marmut?
4.   Bagaimanakah Sistem Transportasi pada Marmut?
5.   Bagaimanakah Sistem Urogenetalia pada Marmut?
6.   Bagaimanakah Sistem Eksresi pada Marmut?
7.   Bagaimanakah Sistem Syaraf pada Marmut?
8.   Bagaimanakah Sistem Hormon/endokrin  pada Marmut?
9.   Bagaimanakah Sistem Sceleti pada Marmut?

C.  Tujuan masalah
Adapun tujuan pada makalah ini sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui bagaimanakah sistem Integumen pada Marmut?
2.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Digesti pada Marmut?
3.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Respirasi pada Marmut?
4.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Transportasi pada Marmut?
5.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Urogenetalia pada Marmut?
6.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Eksresi pada Marmut?
7.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Syaraf pada Marmut?
8.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Hormon/endokrin  pada Marmut?
9.   Untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Sceleti pada Marmut?


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sistem integumen marmut (Cavia cobaya)
Gambar.2.1 struktur integumen marmut

Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
1.   Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan vaskuler. Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak, yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis, epidermis tidak berisi pembuluh darah, saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut, dan di atas epidermis terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis di bawahnya. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):
a.      Stratum Komeum, terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
b.      Stratum Lusidum, lapisan ini berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan, tidak tampak pada kulit tipis.
c.      Stratum Granulosum lapisan ini ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.
d.      Stratum Spinosum, pada lapisan ini terdapat berkas-berkas filamen yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan malfigi, dan juga terdapat sel langerhans.
e.      Stratum Germinativum, pada lapisan ini terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Lapisan stratum germinativum ini merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit
2.   Dermis
Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel
rambut, kelenjar keringat, syaraf dan sel fibroblast. Fibroblast ini berfungsi menghasilkan kollagen, yang sangat penting peranannya terhadap kekenyalan dan elastisitas kulit. Selain itu pada lapisan ini juga terdapat reseptor yang berfungsi untuk merasakan sensasi raba dan nyeri.
3.   Hipodermis 
Merupakan bagian terdalam dari kulit, yang terdiri dari banyak sel lemak sehingga berfungsi sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu dalam mempertahankan panas tubuh
4.   Derivat Kulit Pada Mamalia :
Rambut
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut:
1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyaring udara.
3. serta bersinergi dengan keseluruhan derivat kulit berfungsi sebagai pengatur suhu

B.  Sistem Digesti marmut (Cavia cobaya)
Gambar 2.2 sistem digesti marmut
Sumber. neniyuslaini.blogspot.com

Cavum oris
1.    Rongga ini dibentuk oleh atap dan dasar. Atap rongga mulut terdiri dari palatum durum (langit-langit keras disebelah anterior), dan palatum mole (langit-langit lunak disebelah posterior). Sedangkan dasar rongga mulut terdiri dari dentis dan lingua.
2.    Faring
Faring merupakan persimpangan jalan makanan dan jalan respirasi. Bagian bawah lidah sebelah ventral terdapat tulang respirasi atau glotis. Bila makanan melalui lubang ini maka akan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglotis.
3.    Oesophagus
Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan dari faring.
4.    Ventriculus
Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesopahagus. Dibedakan menjadi pars cardia, pylorus, dan fundus.
5.    Intestinum
Intestinum merupakan saluran berkelok-kelok yaitu tempat penyerapan zat-zat makanan setelah mengalami perombakkan yang terakhir. Intestinum ada dua yaitu tenue (duodenum, jejunum, dan ileum) dan intastinum crasum (haustrae, incisura, dan taenia). Caecum merupakan batas antara intestinum tenue dan intestinum crasum.
6.    Colon
Pangkal colon keluar dari caecum berdekatan dengan muara dari ileum. Colon dapat dibagi menjadi :
1)            Colon ascenden, yang mengarah ke atas.
2)            Colon descenden, yang ,mengarah ke bawah.
3)            Colon transverum, yang mengarah melintang.
2)            Colon sigmoideum, yang merupakan colon terakhir.

7.    Rectum
Rectum merupakan usus terakhir dan dari sini kotoran dikeluarkan melalui anus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu ,infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari

C.  Sistem Respirasi Marmut (Cavia cobaya)
Description: Hasil gambar untuk sistem pernafasan marmut
Gambar.2.3 sistem respirasi marmut
Sumber.www.biologi.com

Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan jalannya pernafasan pada marmut adalah :
1.      Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2.      Cavum nasalis (rongga hidung)
3.      Nares internal (lubang hidung dalam)
4.      Pharink (tekak)
5.      Larynk (jakun)
6.      Trachea (tenggorok)
7.      Bronchus (cabang dari trachea)
8.      Bronchiolus (cabang dari brochus)
9.      Alveolus (kantong udara)

D.  Sistem Transportasi Marmut (Cavia cobaya)
Description: Hasil gambar untuk jantung mamalia
Gambar.2.4 sistem transportasi marmut
Sumber. Biologimediacenter.com

Sistem Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung berbilik empat pada Marmut mempunyai dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
Peredaran darah besar ialah peredaran darah yang dimulai dari jantung sebagai pemompa darah menuju ke semua penjuru jaringan tubuh mamalia, lalu kembali lagi masuk ke jantung. Pengangkutan darah yang keluar dari jantung melewati pembuluh aorta yaitu pembuluh nadi yang berukuran besar. Pembuluh ini memiliki percabangan pendek sebanyak dua yaitu satu cabang mengangkut darah yang mengandung oksigen menuju bagian kepala dan lengan. Sedangkan cabang satunya lagi mengangkut darah ke berbagai penjuru tubuh hewan mamalia.
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju kapiler paru-paru, lalu kemudia kembali lagi masuk ke jantung. Darah yang berasal dari paru-paru diangkut melewati arteri pulmonari dan kembali menuju jantung melewati vena pulmonari.

E.  Sistem Urogenetalia Marmut (Cavia cobaya)
Description: Hasil gambar untuk sistem digesti marmut
Gambar 2.5 sistem urogenetal marmut

Organo Uropoeticum , yang dimaksud dengan organo uropoeticum adalah ginjal (ren). Ginjal tersebut berjumlah sepasang dan dibungkus oleh capsula renis. Bagian-bagian dari ginjal adalah :
1)     Cortex : lapisan terluar ginjal
2)     Medulla : tempat saluran-saluran ekskresi
3)     Pyramide malpighi : tempat saluran-saluran crine bermuara
4)     Pelvis renis : suatu ruangan berdinding tipis
5)     Ureter : berjumlah sepasang dengan warna agak pucat dan mampu
6)     mengalirkan urine dengan gerakan peistaltik.
7)     Vesica urinaria : merupakan muara dari sepang ureter.
8)     Uretra : saluar kelua dari vesica urinaria.
Organa Genitalia Interna
1.      Femina
a)      Ovarium : terletak di sebelah caudal dari ren
b)      Uterus : jumlahnya sepasang dan berasal dari ductus mulleri
c)      Oviduk : merupakan bagian anterior dari saluran reproduksi betina
d)      Vagina : terdiri dari tiga lapisan , yaitu mukosa,muskularis dan tibrosa

2.      Masculina
a)     Testis : berbentuk bulat telur dan menghasilkan spermatozoa serta terletak        di scrotum.
b)      Epidydimis : merupakan saluran yang panjang dan berkelok-kelok yang berfungsi sebagai alat transportasi bagi spermatozoa.
c)      Vas deferens : saluran yang panjang dan lurus dan merupakan saluran spermatozoa.
d)      Uretra : terdapat pada penis yang berfungsi sebagai alat kopulasi.


F.  Sistem Ekskresi Marmut (Cavia cobaya)

Sistem ekskresi pada Marmut (Cavia porcellus) dibangun oleh sepasang ginjal yang berwarna merah tua, berbentuk seperti kacang, terletak di sebelah dorsal dari rongga abdomen dan saluran pelepasan yang merupakan bagian medial ginjal yang berupa hilus tempat keluarnya urin. Kelanjutan dari ginjal adalah ureter, yaitu saluran yang bermuara pada vesica urinaria yang merupakan tempat penampungan urin sementara. Akhirnya urin dikeluarkan melalui urethra ke luar tubuh .
Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.











G. Sistem Syaraf Marmut (Cavia cobaya)

Description: Hasil gambar untuk sistem saraf mamalia
Gambar.2.6 sistem syaraf marmut
Sumber. Slideshare net
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.


H.   Sistem Hormon Marmut (Cavia cobaya)
       Semua hewan vertebrata (ikan, amfibi, reptil, burung dan mamalia, termasuk manusia) memiliki kelenjar endokrin yang sama dan melepaskan hormon yang mirip dengan pengendalian pembangunan, pertumbuhan, reproduksi dan tanggapan lainnya. Berikut adalah beberapa kelenjar utama.
1.      Hipotalamus
2.      Kelenjar pineal
3.      Anterior kelenjar pituitari
4.      Posterior kelenjar hipofisis
5.      Kelenjar gondok (tiroid)
6.      Kelenjar paratiroid
7.      Timus
8.      Kelenjar adrenal (medula dan korteks)
9.      Pankreas
10.  Ovarium (dan corpus luteum folikel)
11.  Testis

a. Hipotalamus
       Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
b.   Hipofisa
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
c.   Tiroid (Kelenjar Gondok)
Fungsi kelenjar mamamae pada mamalia utamanya yaitu Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun.
memproduksi susu setelah kelahiran anak. Selama kehamilan ada beberapa jenis hormon pada hewan seperti hormon progesteron dan prolaktin dikeluarkan. Hormon progesteron mengganggu prolactin, mencegah kelenjar payudara untuk mengeluarkan susu. Selama masa tersebut, sedikit zat pra-susu yang disebut kolostrum diproduksi. Kolostrum merupakan cairan yang kaya akan antibodi dan nutrisi yang diperlukan bagi janin selama hari-hari pertama kehidupannya.
d.   Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
e.   Kelenjar Adrenal/Suprarenal/ Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

I. Sistem Sceleti Marmut (Cavia cobaya)
Description: Hasil gambar untuk sistem ekskresi mamalia
Gambar.2.8 sistem rangka marmut
Sumber.tiarasnopy.blogspot.com

Mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema,  mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
amalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya


















BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut. Marmut mempunyai telinga yang pendek dan tidak memiliki ekor. Pada bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia cobaya) hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paru-paru (pulmo); hati; lambung; pankreas; usus halus; caecum; rectum; jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis); dan anus. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, dll.

B.   Saran
Saran yang dapat diambil pada pembahasan kali ini adalah bahwa setiap hewan memiliki sistem organ yang berbeda-beda salah satunya mamailia yang dicontohkan pada marmut (Cavia cobaya) untuk itu kita perlu lebih mendalami lagi karena mamalia juga memiliki jenis spesiesnya lagi yang pasti juga memiliki sistem tubuh yang berbeda-beda.









DAFTAR PUSTAKA

Annonmy. 2012. Laporan Praktikum Mamalia.
Brotoatmojo, M. D. 1990. Zoologi Dasar.  Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Brotowidjoyo, M. D. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Genta. 2014. Laporan Praktikum Marmut.
Hikmawati.2014. Fisiologi Hewan.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Jaya, Surabaya.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.


 




 

Komentar

Postingan Populer