MAKALAH EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN



MAKALAH
EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Tugas kelompok ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Biologi SMA 1 yang diampu oleh Dr.Muhfahroyin,M.T.A dan Agil Lepiyanto,M.Pd


Disusun oleh :
KELOMPOK 08
NAMA                                    NPM
1.      ANNISA UMAIROH                  15320002
2.      JUNI RAHAYU                          15320013
3.      RICHA YUNI ASTUTI              15320018

PRODI:  PENDIDIKAN BIOLOGI ( A )



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2017

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan” sebagai bukti tanggung jawab terhadap tugas yang diamanatkan oleh dosen pembimbing mata kuliah Telaah Biologi SMA 1.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dr.Muhfahroyin,M.T.A & Agil Lepiyanto,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Telaah Biologi SMA 1, yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan motivasi sehingga kami terdorong untuk menyelesaikan tugas yang telah diamanatkan kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi yang disajikan maupun dari setruktur bahasa yang digunakan, itu semua tidak lain disebabkan oleh keterbatasan yang kami miliki, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang berguna untuk pembelajaran kami selanjutnya. Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Wassalamualaikum wr.wb


Metro,  Oktober  2017



Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
1.1           Latar Belakang......................................................................................
1.2           Rumusan Masalah.................................................................................     
1.3           Tujuan...................................................................................................
1.4           Metode.............................................................................................

BAB  II Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan...................................... ....
2.1  Ekosistem..................................................................................................
2.1.1        Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem                             
2.1.2        Komponen-Komponen dalam Ekosistem......................................
2.1.3        Tipe- Tipe Ekosistem.....................................................................
2.2  Pencemaran Lingkungan...........................................................................
2.2.1        Pengertian Pencemaran Lingkungan.............................................
2.2.2        Macam- Macam Pencemaran Lingkungan................................
2.2.3        Penyebab Pencemaran Lingkungan..........................................
2.2.4        Upaya Penanggulangan Limbah...............................................

BAB III   PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” ( QS. Luqman :10 )

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Namun setiap ekosistem pasti akan mengalami perubahan diantaranya pencemaran lingkungan yang merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.   Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2.   Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
3.   Apa jenis-jenis ekosistem?
4. Apa pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan?
5.  Bagaimana cara penanggulangan limbah dari pencemaran lingkungan ?


1.3  Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1.       Mengetahui penjelasan dari Ekosistem.
2.       Mengetahui komponen – komponen ekosisitem dan jenisnya
3.       Mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
4.       Mengetahui bagaimana cara penanggulangan limbah dari pencemaran lingkungan

1.4  Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah Metode Literatur.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Ekosistem
            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

2.1.1        Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
1.      Individu
Individu berasal dari bahasa latin  in berarti “tidak” dividuus berarti “dapat dibagi”.
Dalam ekologi individu adalah makhluk hidup tunggal (yang tidak dapat dibagi-bagi). Seorang manusia, sebatang pohon kelapa, seekor kucing, dan seekor belalang merupakan individu.
a.         Populasi
Satu atau lebih individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat disebut populasi. Misalnya, di dalam ekosistem sawah terdapat populasi tumbuhan padi., populasi rumput, populasi ular, populasi wereng dan populasi burung pipit.
b.        Komunitas
Seluruh komponen biotik suatu ekosistem danamakan komunitas. Suatu komunitas tersusun atas semua populasi yang ada di dalam ekosistem yang bersangkutan. Sebagai contoh, dalam suatu ekosistem hutan komunitas pohon beranggotakan semua populasi berupa berbagai jenis pohon. Komunitas burung beranggotakan semua populasi berbagai jenis burung. Dengan kata lain, interaksi antar populasi membentuk suatu komunitas.
c.         Ekosistem
Komunitas hidup di tempat tinggal alminya, ditambah faktor-faktor abiotik (tak hidup) lingkungan (Udara, air, tanah dan cahaya) membentuk suatu ekosistem. Suatu danau adalah sebuah ekosistem yang terdiri ats komunitas bermacam-macam hewan dan tumbuhan danau, air, mineral-mineral, oksigen terlarut, tanah, dan cahaya. Contoh ekosistem : Ekosistem laut, sawah, sungai. Setiap ekosistem memilki karakter sendiri.
d.        Biom
Beberapa ekosistem daratn yang memiliki struktur dan kenampakan vegetasi yang sama, memilki sifat-sifat lingkungan yang sama, dan memilki karakteristik komunitas hewan yang sama pula membentuk suatu biom. Beberapa contoh biom adalah biom hutan hujan tropis, biom tundra, biom savanna. Gabungan semua biom yang ada di muka bumi ini disebut biosfer.

2.1.2        Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1.      Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a.         Tanah
Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b.        Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.



c.         Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d.        Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e.         Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

2.      Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.       Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b.       Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a.       Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b.      Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c.       Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d.      Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.

3.      Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
2.1.3 Komponen Dalam Ekosistem
a.  Aliran Energi
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :
a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
1.    Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi organik.
2.    Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari system
3.    Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa arus.
Gambar 05 Aliran energi dalam ekosistem
Sumber :www.sridianti.com
1, Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan.
adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan
Gambar 10. 2. Rantai Makanan
Sumber www.jaticom.com
Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan (ada komponen yang sama), maka beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Berikut ini contoh jaring-jaring makanan :
Gambar 10. 3. jaring-jaring makanan
Sumber : www.sridianti.com
3.      Piramida Ekologi
Konsep piramida ekologi dikembangkan oleh Charles Elton; piramida ini juga dikenal sebagai piramida Eltonian. Piramida ekologi juga dikenal sebagai piramida trofik atau piramida energi; adalah gambaran grafis untuk menunjukkan biomassa atau produktivitas biomassa di tiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Mereka adalah representasi grafis dari struktur tingkat trofik ekosistem. Piramida ekologi dimulai dengan produsen di bagian bawah seperti tanaman dan mereka melanjutkan ke berbagai tingkat trofik seperti herbivora yang mengkonsumsi tanaman, karnivora memangsa herbivora dan sebagainya. Tingkat tertinggi adalah di bagian atas rantai makanan.
Gambar 10. 4. Piramida Ekologi
Sumber :
www.sridianti.com
Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi. Gambaran ideal suatu piramida ekologi adalah sebagai berikut.
3. Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Gambar 10. 5. Piramida Energi
Sumber : www.wikipedia.com_piramida_ekologi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
1)   Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2)   Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
3)   Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.

4.    Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Gambar 10. 6. Piramida Biomassa
Sumber : www.sridianti.com 
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
5.   Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder
Gambar 10. 7. Piramida Jumlah
Sumber :
www.sridianti.com


2.1.3        Tipe – Tipe  Ekosistem
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :
1.      Ekosistem alamiah
Gambar 02. Ekosistem laut sebagai salah satu contoh ekosistem alami

Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Macam- macam ekosistem alami diantaranya :
1.  Ekosistem laut adalah contoh ekosistem alami yang didominasi oleh lingkungan perairan dengan kadar garam atau salinitas yang tinggi. Dua per tiga luas permukaan bumi terdiri dari ekosistem ini.
2.  Ekosistem hutan adalah contoh ekosistem alami yang didominasi oleh pepohonan besar dan keragaman organisme yang tinggi. Ada 2 jenis bioma yang terdapat dalam ekosistem hutan, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma hutan gugur.
3.  Ekosistem sungai adalah contoh ekosistem alami yang didominasi oleh perairan tawar (berkadar garam rendah) yang terus mengalir. Ekosistem ini memiliki kekhasan berupa sedimentasi di setiap dasar substratnya.
4.  Ekosistem gunung adalah ekosistem yang terdapat di daerah jauh di atas permukaan laut. Ekosistem ini memiliki iklim yang dingin.
5.  Ekosistem air terjun adalah contoh ekosistem alami bersifat lotik yang mengalir dengan sangat deras karena berada pada permukaan dengan elevasi yang sangat curam.
6.  Ekosistem gua adalah contoh ekosistem alami yang terbentuk karena rongga dalam pertemuan lempeng batuan bumi. Ekosistem ini identik dengan tempat gelap dan didominasi oleh hewan nokturnal berupa reptil dan kelelawar.
2.      Ekosistem Buatan
Gambar 02. Ekosistem lsawah sebagai salah satu contoh ekosistem buatan

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini.
1.  Ekosistem sawah adalah contoh ekosistem buatan yang sengaja dibangun oleh manusia sebagai tempat budidaya tanaman padi. Berbagai organisme penggangu tanaman seperti serangga dan gulma, serta organisme lain hidup di dalamnya dan melakukan interaksi satu sama lain.
2.  Ekosistem waduk adalah contoh ekosistem buatan yang sengaja dibangun oleh manusia sebagai sarana penampungan air dari ekosistem sungai. Waduk atau bendungan tergolong ekosistem air tawar dengan habitat lentik, karena airnya yang tidak mengalir.
3.  Ekosistem kebun binatang adalah contoh ekosistem yang sengaja dibuat sebagai sarana rekreasi dengan ciri khas berupa banyaknya hewan liar yang dikandangkan.
4.  Beberapa contoh ekosistem buatan yang lain misalnya ekosistem taman, ekosistem tanggul, dan ekosistem akuarium.



2.2  Pencemaran Lingkungan
2.2.1 Pengertian Pencemaran lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidupzat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di 
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
·      Pencemaran Air.
·      Pencemaran Udara.
·      Pencemaran Tanah.

2.2.2 Macam-macam pencemaran lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :
1)      Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungailautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapibadaigempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berattoksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

2)      Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisikkimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suarapanasradiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokalregional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya denganpemanasan globalperubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

3)      Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

2.2.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.


·         Faktor Alam.
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
·         Faktor Manusia.
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb ) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.

2.2.4  Upaya penanggulangan limbah pencemaran lingkungan
Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, yaitu :
1)      Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2)      Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3)      Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

4)      Bioremediasi
            Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
            Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan :
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
a)    Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
b)   Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
c)    Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
d)   Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
e)    Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
f)    Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
5)      Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

1.    Sampah organik adalah sebuah sampah basah yang berasal dari mahluk hidup. Contoh  bentuk sampah organik adalah daun, sampah ddapur, sampai dengan sampah hewan
·         Dibuat menjadi pupuk kompos
Kompos daat dibuat dari sampah organik yang menganung karbon dan nitrogen  seperti sampah hijau, kotoran hewan, lumpur cair, dll. Proses pengomposan dimulai dengan pemilihan jenis sampah, pengecilan ukuran, penyusunan tumpukan,pembalikan, penyiraman, hingga proses penyimpanan. Sebaiknya seluruhtahapan dilakukan degan cara organik.

·         Dijadikan sebagai pupuk sederhana
Ini berlaku untuk sampah organik hijau yang berupa daun – daunan (contoh samaph dapur). Caranya sangat mudah, kita tinggal membuat lubang yang digunakan untuk membuang / menanam sampah organik tersebut sehingga kita tidak perlu membakar sampah organik. Sampah yang ditanam akan menyediakan unsur hara dan membuat siklus ekosistem dalam tanah berjalan dengan normal.

·         Dijadikan tambahan pakan ternak
Salah satu penelitian  yang berhasil membuat pakan ayam dan ikan dari limbah organik rumah tangga dengan cara mencampur sisa sayuran, ikan dan ayam dengan dedak hasil penggilingan beras kemudian diifermentasi dengan menggunakan mikroba Niitrogen Phosphate Recovery Consentred Feed Product Developpment Organism (NOPCO) selama 5 hari sehingga menghasilkan pelet pakan ternak

·         Dijadikan kerajianan tangan
Ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sampah organik yang bisa menjadi sumber penhahsilan bagi para ibu rumah tangga. Bahkanbila ditangani dengan serius bisa diekspor keluar negeri dan mendatangkan devisa bagi negara. Beberapa contoh kerajinan tangan yang bisa dibuat dengan menggunakan sampah organik adalah membuat kain dari serat tanaman, membuat sandal dari daun pandan, membuat ornamen bunga dari kulit jagung, membuat tas dari batok kelapa, dll

2.    Sampah anorganik adalah suatu sampah yang sulit sekali atau bahkan sama sekali tidak dapat terdegradasi oleh alam. Jenis-jenis sampah anorganik adalah plastic,kertas,logam,dll.



·      Sebagai kerajinan tangan
Sampah-sampah plastik dapat kita manfaatkan untuk menjadi suatu kerajinan seperti tas dari sampah plastik (plastik bekas kopi, detergen, mie dan lain sebagainya).
·      Daur ulang Sendiri
Sampah yang kita punya dapat kita manfaatkan daur ulang sendiri contoh : Membuat kaleng bekas menjadi tempat pensil. Caranya, kaleng bekas yang kotor kemudian dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian potong salah satu tutupnya. Lalu, siapkan kain flanel ataupun kain perca untuk menutupi bagian kaleng. Setelah selesai, beri hiasan seperti pita ataupun dibuat gambar wajah hewan. Jadilah tempat pensil dari kaleng yang sederhana, dll.

·      Sebagai bahan bakar alternative
Sampah organic bisa sebagai bahan bakarmelalui  Pembusukan sampah anorganik, dapat menghasilkan gas yang bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.

·      Sebagai sumber listrik.
Secara tidak langsung sampah  anorganik dapat dijadikan sumber listrik alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik.

·      Sebagai wadah alternatif
Sampah-sampah yang berbentuk wadah seperti kaleng bekas minuman, botol beling, kaleng biskuit dan sejenisnya bisa dialih fungsikan menjadi wadah alternatif. Agar lebih menarik, Anda bisa mengukir, melukis atau memberi hiasan pada wadah tersebut.
Gambar 09 Contoh pemanfaatan limbah anorganik
Sumber: https://www.kaskus.co.id/ memaksimalkan-pemanfataan-sampah/



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan banyak cara diantaranya daur ulang, penggunaan pupuk yang sesuai, pembuatan sengkedan dll. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan –kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker yang dapat menyebabkan polusi udara.

3.2   Saran
·     Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
·     Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri




DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Syarifudin. 2014. Polusi dan Penanganan Limbah.
http://syarifuddinahmads.blogspot.co.id/ (online). Diakses pada hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.
Andres. 2014. Makalah Ekosistem.
http://ourpros.bolgspot.co.id/2014/09/makalah-tentang-ekosistem.html (online). Diakses pada hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.
Lugytas, Syono. 2015. BIOLOGI. https://biologiklaten.wordpress.com/bab-10
ekosistem-x/(online). Diakses pada hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.

Martazufa, Rizky. 2015. Pencemaran Lingkungan dan Penanggulangannya. 
http://coffiegurl.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pencemaran-linkungan-dan-penanggulangan.html (online). Diakses pada hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.10 WIB.

Muftilah,Rofi’ah. 2013. Pencemaran Linkungan. http://tugas-makalah-pencemaran
lingkungan.blogspot.co.id/ (online). Diakses pada hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.10 WIB.

Pratiwi,dkk. 2006. BIOLOGI (Untuk SMA/MA). Jakarta : Erlangga.


Komentar

Postingan Populer