MAKALAH EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
MAKALAH
EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Tugas kelompok ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Biologi SMA 1 yang diampu oleh Dr.Muhfahroyin,M.T.A dan Agil Lepiyanto,M.Pd
Disusun oleh :
KELOMPOK 08
NAMA NPM
1.
ANNISA UMAIROH 15320002
2.
JUNI RAHAYU 15320013
3.
RICHA YUNI
ASTUTI 15320018
PRODI: PENDIDIKAN
BIOLOGI ( A )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,
wr wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan” sebagai bukti
tanggung jawab terhadap tugas yang diamanatkan oleh dosen pembimbing mata
kuliah Telaah Biologi SMA 1.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dr.Muhfahroyin,M.T.A
& Agil Lepiyanto,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Telaah
Biologi SMA 1, yang
telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah memberikan motivasi sehingga kami terdorong untuk
menyelesaikan tugas yang telah diamanatkan kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi materi yang disajikan maupun dari
setruktur bahasa yang digunakan, itu semua tidak lain disebabkan oleh
keterbatasan yang kami miliki, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang berguna untuk pembelajaran kami selanjutnya. Akhir kata
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro, Oktober
2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
1.1
Latar Belakang......................................................................................
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................
1.3
Tujuan...................................................................................................
1.4
Metode.............................................................................................
BAB
II Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan...................................... ....
2.1
Ekosistem..................................................................................................
2.1.1
Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
2.1.2
Komponen-Komponen dalam Ekosistem......................................
2.1.3
Tipe- Tipe Ekosistem.....................................................................
2.2
Pencemaran Lingkungan...........................................................................
2.2.1
Pengertian Pencemaran Lingkungan.............................................
2.2.2
Macam- Macam Pencemaran Lingkungan................................
2.2.3
Penyebab Pencemaran Lingkungan..........................................
2.2.4
Upaya Penanggulangan Limbah...............................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................
3.1
Kesimpulan...............................................................................................
3.2
Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
“Dia
menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan
air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan
yang baik.” ( QS. Luqman :10 )
Ekosistem adalah suatu proses yang
terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga
komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua
komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan
air. Interaksi
antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem
ini akan terus terjaga.
Namun setiap ekosistem pasti akan mengalami perubahan
diantaranya pencemaran lingkungan yang merupakan masalah kita bersama, yang
semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan,
dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera
kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran
udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim
global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu
terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan
ekosistem?
2. Apa saja komponen-komponen dalam
ekosistem?
3. Apa
jenis-jenis ekosistem?
4. Apa pengertian dan macam-macam
pencemaran lingkungan?
5. Bagaimana cara penanggulangan limbah dari
pencemaran lingkungan ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini,
yaitu:
1. Mengetahui penjelasan dari
Ekosistem.
2. Mengetahui komponen – komponen
ekosisitem dan jenisnya
3. Mengetahui pengertian pencemaran
lingkungan
4. Mengetahui bagaimana cara
penanggulangan limbah dari pencemaran lingkungan
1.4
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan
dalam penulisan makalah ini adalah Metode Literatur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Ekosistem
Ekosistem adalah
suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan
dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan
lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
2.1.1
Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
1.
Individu
Individu berasal dari bahasa
latin in berarti “tidak” dividuus berarti “dapat dibagi”.
Dalam ekologi individu adalah
makhluk hidup tunggal (yang tidak dapat dibagi-bagi). Seorang manusia, sebatang
pohon kelapa, seekor kucing, dan seekor belalang merupakan individu.
a.
Populasi
Satu
atau lebih individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat disebut
populasi. Misalnya, di
dalam ekosistem sawah terdapat populasi tumbuhan padi., populasi rumput,
populasi ular, populasi wereng dan populasi burung pipit.
b.
Komunitas
Seluruh
komponen biotik suatu ekosistem danamakan komunitas. Suatu komunitas tersusun
atas semua populasi yang ada di dalam ekosistem yang bersangkutan. Sebagai
contoh, dalam suatu ekosistem hutan komunitas pohon beranggotakan semua
populasi berupa berbagai jenis pohon. Komunitas burung beranggotakan semua
populasi berbagai jenis burung. Dengan kata lain, interaksi antar populasi
membentuk suatu komunitas.
c.
Ekosistem
Komunitas hidup
di tempat tinggal alminya, ditambah faktor-faktor abiotik (tak hidup)
lingkungan (Udara, air, tanah dan cahaya) membentuk suatu ekosistem. Suatu
danau adalah sebuah ekosistem yang terdiri ats komunitas bermacam-macam hewan
dan tumbuhan danau, air, mineral-mineral, oksigen terlarut, tanah, dan cahaya.
Contoh ekosistem : Ekosistem laut, sawah, sungai. Setiap ekosistem memilki
karakter sendiri.
d.
Biom
Beberapa
ekosistem daratn yang memiliki struktur dan kenampakan vegetasi yang sama,
memilki sifat-sifat lingkungan yang sama, dan memilki karakteristik komunitas
hewan yang sama pula membentuk suatu biom. Beberapa contoh biom adalah biom
hutan hujan tropis, biom tundra, biom savanna. Gabungan semua biom yang ada di
muka bumi ini disebut biosfer.
2.1.2
Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang
terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a.
Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem
meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b.
Air
Persediaan air
dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal
penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air,
kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c.
Udara
Udara merupakan
lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi
makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling
penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d.
Cahaya matahari
Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai
faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e.
Suhu atau temperature
Setiap makhluk
hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen
biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan
peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah
makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari
melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah
makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan
yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh :
hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen
dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan
tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan
daging
c. Konsumen III/tertier adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan
segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen
terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan
dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang
dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
2.1.3
Komponen Dalam Ekosistem
a. Aliran
Energi
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses
sebagai berikut :
a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi
matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang
sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya
sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia).
Sisanya keluar dari sistem berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan
oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran
dari sistem.
b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin
dilakukan melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora
dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan
sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau
menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora
menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora
menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
1.
Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan
disimpan dalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem
sebagai materi organik.
2.
Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan
juga pada setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk
pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari system
3.
Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka,
maka beberapa materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem.
Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau
akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa arus.
Gambar 05 Aliran energi dalam ekosistem
Sumber :www.sridianti.com
Sumber :www.sridianti.com
1, Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan.
adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan
melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan
Gambar 10. 2. Rantai Makanan
Sumber www.jaticom.com
Sumber www.jaticom.com
Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang
lainnya terdapat hubungan (ada komponen yang sama), maka beberapa rantai
makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Berikut ini contoh jaring-jaring
makanan :
Gambar 10. 3. jaring-jaring makanan
Sumber : www.sridianti.com
Sumber : www.sridianti.com
3. Piramida Ekologi
Konsep piramida ekologi
dikembangkan oleh Charles Elton; piramida ini juga dikenal sebagai piramida
Eltonian. Piramida
ekologi juga dikenal sebagai piramida trofik atau piramida energi; adalah
gambaran grafis untuk menunjukkan biomassa atau produktivitas biomassa di tiap
tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Mereka adalah representasi grafis dari
struktur tingkat trofik ekosistem. Piramida ekologi dimulai dengan produsen di bagian bawah seperti
tanaman dan mereka melanjutkan ke berbagai tingkat trofik seperti herbivora
yang mengkonsumsi tanaman, karnivora memangsa herbivora dan sebagainya. Tingkat
tertinggi adalah di bagian atas rantai makanan.
Gambar 10. 4. Piramida Ekologi
Sumber : www.sridianti.com
Sumber : www.sridianti.com
Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain
piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi. Gambaran ideal suatu
piramida ekologi adalah sebagai berikut.
3. Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada
saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Gambar 10. 5. Piramida Energi
Sumber : www.wikipedia.com_piramida_ekologi
Sumber : www.wikipedia.com_piramida_ekologi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi
informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida
energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama.
Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi
dalam ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi
berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang
terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
1) Hanya sejumlah makanan tertentu yang
ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2) Beberapa makanan yang dimakan tidak
bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
3) Hanya sebagian makanan yang dicerna
menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber
energi.
4.
Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu
piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat
trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik
menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang
dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke
arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien.
Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Gambar 10. 6. Piramida Biomassa
Sumber : www.sridianti.com
Sumber : www.sridianti.com
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah
fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik
sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi
produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti
jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida
bertubuh besar.
5.
Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah
individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah
umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat
trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu
produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya
jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan
(konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder
lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder
2.1.3
Tipe – Tipe Ekosistem
Ada dua
macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :
1.
Ekosistem alamiah
Gambar 02. Ekosistem
laut sebagai salah satu contoh ekosistem alami
Ekosistem
ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan
dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Macam-
macam ekosistem alami diantaranya :
1. Ekosistem laut adalah
contoh ekosistem alami yang didominasi oleh lingkungan perairan dengan kadar
garam atau salinitas yang tinggi. Dua per tiga luas permukaan bumi terdiri dari
ekosistem ini.
2. Ekosistem
hutan adalah contoh ekosistem alami yang didominasi oleh pepohonan besar dan
keragaman organisme yang tinggi. Ada 2 jenis bioma yang terdapat dalam ekosistem
hutan, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma hutan gugur.
3. Ekosistem
sungai adalah contoh ekosistem alami yang didominasi oleh perairan tawar
(berkadar garam rendah) yang terus mengalir. Ekosistem ini memiliki kekhasan
berupa sedimentasi di setiap dasar substratnya.
4. Ekosistem
gunung adalah ekosistem yang terdapat di daerah jauh di atas permukaan laut.
Ekosistem ini memiliki iklim yang dingin.
5. Ekosistem
air terjun adalah contoh ekosistem alami bersifat lotik yang mengalir dengan
sangat deras karena berada pada permukaan dengan elevasi yang sangat curam.
6. Ekosistem
gua adalah contoh ekosistem alami yang terbentuk karena rongga dalam pertemuan
lempeng batuan bumi. Ekosistem ini identik dengan tempat gelap dan didominasi
oleh hewan nokturnal berupa reptil dan kelelawar.
2.
Ekosistem Buatan
Gambar 02. Ekosistem
lsawah sebagai salah satu
contoh ekosistem buatan
Seperti
namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan
manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun
keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat
ekosistem ini.
1. Ekosistem sawah
adalah contoh ekosistem
buatan
yang sengaja dibangun oleh manusia sebagai tempat budidaya tanaman padi.
Berbagai organisme penggangu tanaman seperti serangga dan gulma, serta
organisme lain hidup di dalamnya dan melakukan interaksi satu sama lain.
2. Ekosistem
waduk adalah contoh ekosistem buatan yang sengaja dibangun oleh manusia sebagai
sarana penampungan air dari ekosistem sungai. Waduk atau bendungan tergolong
ekosistem air tawar dengan habitat lentik, karena airnya yang tidak mengalir.
3. Ekosistem
kebun binatang adalah contoh ekosistem yang sengaja dibuat sebagai sarana
rekreasi dengan ciri khas berupa banyaknya hewan liar yang dikandangkan.
4. Beberapa
contoh ekosistem buatan yang lain misalnya ekosistem taman, ekosistem tanggul,
dan ekosistem akuarium.
2.2
Pencemaran Lingkungan
2.2.1
Pengertian Pencemaran lingkungan
Pencemaran, menurut SK
Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara,
dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran
lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
2.2.2 Macam-macam
pencemaran lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :
1)
Pencemaran Air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia.Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal
dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada
air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat
juga mengurangi oksigen dalam air.
2)
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.
Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal, regional,
maupun global.
Pencemar
udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari
pencemaran udara sekunder.
Atmosfer
merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya denganpemanasan
global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin
meningkat.
3)
Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya
air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu
zat berbahaya/beracun telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
2.2.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia.
Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran
tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam
memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan
proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir,
bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah
pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan
untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT,
deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah
kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
·
Faktor Alam.
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain
gunung meletus, gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran
hutan.
·
Faktor Manusia.
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan
misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb )
secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.
2.2.4 Upaya penanggulangan limbah pencemaran
lingkungan
Upaya penanggulangan pencemaran
lingkungan tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, yaitu :
1) Membuang sampah pada tempatnya
Membuang
sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai
jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu
cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya,
sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah
anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2) Penanggulangan limbah industri
Limbah dari
industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus
diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di
perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung
bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu
ekosistem.
Menempatkan
pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal
ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap
pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3) Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran
udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu
dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,
seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata
dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
4)
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan
pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan :
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah
berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
a) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan
oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah
dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai
kompos/pupuk.
b) Sampah senyawa organik atau senyawa
anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan
dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan
serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
c) Sampah yang tidak dapat dibakar
dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
d) Pengolahan terhadap limbah industri
yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke
sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
e) Penggunaan pupuk, pestisida tidak
digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai
berlebihan.
f) Usahakan membuang dan memakai
detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
5) Diadakan penghijauan di kota-kota
besar
Tumbuhan
mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau
asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.
Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
1.
Sampah organik adalah sebuah sampah
basah yang berasal dari mahluk hidup. Contoh
bentuk sampah organik adalah daun, sampah ddapur, sampai dengan sampah
hewan
·
Dibuat menjadi pupuk kompos
Kompos daat dibuat dari sampah organik yang menganung
karbon dan nitrogen seperti sampah hijau, kotoran hewan, lumpur cair,
dll. Proses pengomposan dimulai dengan pemilihan jenis sampah, pengecilan
ukuran, penyusunan tumpukan,pembalikan, penyiraman, hingga proses penyimpanan.
Sebaiknya seluruhtahapan dilakukan degan cara organik.
·
Dijadikan sebagai pupuk sederhana
Ini berlaku untuk sampah organik hijau yang berupa
daun – daunan (contoh samaph dapur). Caranya sangat mudah, kita tinggal membuat
lubang yang digunakan untuk membuang / menanam sampah organik tersebut sehingga
kita tidak perlu membakar sampah organik. Sampah yang ditanam akan menyediakan
unsur hara dan membuat siklus ekosistem dalam tanah berjalan dengan normal.
·
Dijadikan tambahan pakan ternak
Salah satu penelitian yang berhasil membuat
pakan ayam dan ikan dari limbah organik rumah tangga dengan cara mencampur sisa
sayuran, ikan dan ayam dengan dedak hasil penggilingan beras kemudian diifermentasi
dengan menggunakan mikroba Niitrogen Phosphate Recovery Consentred Feed Product
Developpment Organism (NOPCO) selama 5 hari sehingga menghasilkan pelet pakan
ternak
·
Dijadikan kerajianan tangan
Ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sampah organik
yang bisa menjadi sumber penhahsilan bagi para ibu rumah tangga. Bahkanbila
ditangani dengan serius bisa diekspor keluar negeri dan mendatangkan devisa
bagi negara. Beberapa contoh kerajinan tangan yang bisa dibuat dengan
menggunakan sampah organik adalah membuat kain dari serat tanaman, membuat
sandal dari daun pandan, membuat ornamen bunga dari kulit jagung, membuat tas
dari batok kelapa, dll
2. Sampah anorganik adalah suatu sampah yang sulit sekali atau bahkan sama sekali tidak dapat
terdegradasi oleh alam. Jenis-jenis sampah anorganik adalah
plastic,kertas,logam,dll.
· Sebagai kerajinan tangan
Sampah-sampah
plastik dapat kita manfaatkan untuk menjadi suatu kerajinan seperti tas dari
sampah plastik (plastik bekas kopi, detergen, mie dan lain sebagainya).
· Daur ulang Sendiri
Sampah yang
kita punya dapat kita manfaatkan daur ulang sendiri contoh : Membuat kaleng
bekas menjadi tempat pensil. Caranya, kaleng bekas yang kotor kemudian
dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian potong salah satu tutupnya.
Lalu, siapkan kain flanel ataupun kain perca untuk menutupi bagian kaleng.
Setelah selesai, beri hiasan seperti pita ataupun dibuat gambar wajah hewan.
Jadilah tempat pensil dari kaleng yang sederhana, dll.
· Sebagai bahan bakar alternative
Sampah organic
bisa sebagai bahan bakarmelalui Pembusukan
sampah anorganik, dapat menghasilkan gas yang bernama gas metana yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga atau
industri kecil.
· Sebagai sumber listrik.
Secara tidak
langsung sampah anorganik dapat
dijadikan sumber listrik alternatif dengan cara merubah sampah agar
menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk
menjalankan pembangkit listrik.
· Sebagai wadah alternatif
Sampah-sampah yang berbentuk wadah
seperti kaleng bekas minuman, botol beling, kaleng biskuit dan sejenisnya bisa
dialih fungsikan menjadi wadah alternatif. Agar lebih menarik, Anda bisa
mengukir, melukis atau memberi hiasan pada wadah tersebut.
Gambar 09 Contoh pemanfaatan limbah
anorganik
Sumber: https://www.kaskus.co.id/ memaksimalkan-pemanfataan-sampah/
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas
dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun
atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen
biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk
hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Bahwa pencemaran
lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah
dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam
tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3)
Penmcemaran Tanah.
Cara penanganan
pencemaran lingkungan dilakukan dengan banyak cara diantaranya daur ulang,
penggunaan pupuk yang sesuai, pembuatan sengkedan dll. Untuk pencemaran udara
yaitu mengurangi kendaraan –kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker
yang dapat menyebabkan polusi udara.
3.2
Saran
·
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat
tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan
terutama disekitar tempat tinggal kita.
·
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup
sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Syarifudin. 2014. Polusi dan Penanganan Limbah.
http://syarifuddinahmads.blogspot.co.id/
(online). Diakses pada
hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.
Andres.
2014. Makalah Ekosistem.
http://ourpros.bolgspot.co.id/2014/09/makalah-tentang-ekosistem.html (online). Diakses pada hari Minggu,
tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.
Lugytas,
Syono. 2015. BIOLOGI. https://biologiklaten.wordpress.com/bab-10
ekosistem-x/(online).
Diakses pada hari
Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.00 WIB.
Martazufa,
Rizky. 2015. Pencemaran Lingkungan dan Penanggulangannya.
http://coffiegurl.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pencemaran-linkungan-dan-penanggulangan.html
(online). Diakses pada
hari Minggu, tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.10 WIB.
Muftilah,Rofi’ah.
2013. Pencemaran Linkungan. http://tugas-makalah-pencemaran
lingkungan.blogspot.co.id/ (online). Diakses pada hari Minggu,
tgl 15 Oktober 2017 pukul 08.10 WIB.
Pratiwi,dkk. 2006.
BIOLOGI (Untuk SMA/MA). Jakarta :
Erlangga.

Komentar
Posting Komentar