MAKALAH PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
MAKALAH
PENGUMPULAN
DAN ANALISIS DATA
Tugas kelompok ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi yang
diampu oleh
Dr. Handoko Santoso, M.Pd dan Dr. Achyani,
M.Si.
Disusun oleh :
KELOMPOK 08
NAMA
NPM
1.
Annisa
Umairoh 15320002
2.
Niken Bella
Silfiyanti 15320015
3.
Asmi Fauziah 15320027
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esakarena atas rahmat Nya, kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik, tanpa mengalami hambatan yang berarti. Makalah ini dimaksudkan
guna menyempurnakan tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian Pendidikan
Biologi”. Hasil makalah ini berupa pembahasan mengenai Teknik Pengumpulan Data
dan Analisis Data.
Teknik pengumpulan data merupakan
teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode bisa dengan
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Data
yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti
menjadi data mati dan data tidak berbunyi. Oleh karena itu analisis data ini
untuk memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data.
Dengan rampungnya makalah ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah
ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.
Metro, November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
D.
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengumpulan
Data
1.
Pengertian Pengumpulan Data
2.
Metode Pengumpulan Data
B. Analisis
Data
1.
Pengertian Analisis Data
2.
Konsep Dasar Analisis Data
3.
Tahapan Pelaksanaan Analisis Data
4.
Analisis Data Kualitatif
5.
Analisis Data Kuantitatif
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.( Ali `Imron
/ 3 : 190 – 191).
Ali `Imron
ayat 190 – 191 pada mulanya agar Nabi Muhammad SAW dan umatnya bersedia dan
tertarik melakukan proses analisis kejadian langit dan bumi sebagai wujud
mentadaburi ciptaan Allah SWT hingga digambarkan “sambil berdiri atau duduk
atau dalam berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”,
hal ini adalah sinyalemen bagaimana keadaan seorang peneliti dalam
menganalisis.
Pengumpulan data adalah prosedur
yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan
data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena data
digunakan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan (kecuali pada penelitian
eksploratif). Pengumpulan data selalu memiliki hubungan dengan masalah
penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode
pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak dapat dipecahkan karena
metode untuk pengumpulan data tidak memungkinkan atau metode ada tidak dapat
menghasilkan data yang diinginkan.
Data yang dikumpulkan haruslah cukup
valid untuk digunakan. Validitas data dapat ditingkatkan jika alat pengukur
serta kualitas dari pengambilan data cukup valid. Pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, berbagai cara. Bila dilihat
dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural seting),
laboratorium untuk eksperimen, dirumah untuk berbagai responden, seminar, dikusi,
dan lain-lain.
Oleh sebab itu, di dalam sebuah
penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data dan analisis data guna untuk
mengetahui data yang kita gunakan maupun data yang kita dapat layak untuk
diteliti dan menjadi pedoman untuk generasi berikutnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa yang
dimaksud metode pengumpulan data ?
2. Apa sajakah metode pengumpulan data
?
3.
Apakah
pengertian dari analisis data ?
4.
Apa sajakah
jenis-jenis analisis data ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan yang hendak dicapai adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang metode
pengumpulan data dalam penelitia sekaligus analisisnya serta untuk
menyempurnakan tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian”.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
1.
Pengertian Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.
Instrumen pengumpulan
data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya
angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan
sebaginya.
2.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan
data. Misalnya di samping metode wawancara
(interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket
juga kadang-kadang perlu dilengkapi
dengan wawancara dan sebagainya.
Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti
tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau
interviewer. Untuk mencegah adanya
data yang bias maka para
petugas pengumpulan data tersebut diberikan
pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti
sendiri. Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan
data (wawancara, obserview dan sebagainya)
juga diberikan penjelasan tentang cara-cara
pengisian instrumen (kuesioner),
editing, coding dan sebagainya.
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen
ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain
yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.
Apabila data yang akan dikumpulkan
adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen
penelitian ini dapat berupa stetoskop,
tensimeter, timbangan, meteran alat antropometrik lainnya untuk
mengukur status gizi dan sebagainya.
Agar instrumen penelitian valid dan reliable
maka sebelum digunakan perlu diuji
coba (pre test) terlebih dahulu.
Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat
memperoleh hasil ukur yang ajeg
(konsisten) atau tetap asas. Uji
instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi
product moment.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1)
Teknik Observasi :
Pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang nampak pada obje penelitian.
2)
Teknik Komunikasi :
Pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi antara
pengumpul data dengan sumber data.
3)
Teknik Kuesioner :
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian
dicatat/direkam.
4)
Wawancara :
Pengambilan
data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik
melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden
direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
5)
Dokumen :
Pengambilan
data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi.
Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
6)
Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,
maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus mguji kredibilitas
data, yaitu mengecek kredibilitas data denga berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data.
Triagulasi teknik berarti peniliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama.
B.
Analisis Data
1.
Pengertian
Analisis Data
Data ialah bahan mentah yang perlu
di olah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sementara perolehan data seyogyanya
relevan, artinya data yang ada hubungannya langsung dengan masalah penelitian.
Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan
penelitian, karena kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat
fatal pada kesimpulan, generalisasi atau interpretasi. Jenis data menurut
jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Tindak lanjut
kegiatan peneliti sesudah pengumpulan data sangat bervariasi bentuknya
tergantung dari bagaimana data yang terkumpul akan diorganisasikan.
Analisa data berasal dari gabungan
dari dua buah kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi
dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya
peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang ditemui
permasalah besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat
diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian
dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan,
simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang
menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Sedangkan
menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu
uraian, kupasan dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum
dianalisis, seperti angka, nama dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari
nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu
populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini
diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan
demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya
untuk mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.
Moleong (2007) mendefinisikan
analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja.
a.
Dari definisi tersebut diatas,
analisa data dapat diartikan sebagai berikut :
Membandingkan dua hal atau nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya
Membandingkan dua hal atau nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya
( X – Y) = selisih, X / Y = rasio
b.
Menguraikan atau memecahkan suatu
keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil, agar
dapat :
a)
Mengetahui komponen yang menonjol
(memiliki nilai ekstrim)
b)
Membandingkan antara komponen yang
satu dengan komponen lainnya (dengan menggunakan angka selisih atau angka
rasio)
c)
Membandingkan salah satu atau
beberapa kkomponen dengan keseluruhan (secara persentase)
c.
Memperkirakan atau besarnya pengaruh
secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu
(beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan /meramalkan kejadian lainnya.
2.
Konsep Dasar
Analisis Data.
Menurut
Patton (1980) dalam Lexy J. Moleong (2002) dalam
http://ardhana12.wordpress.com/ menjelaskan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor (1975) mendefinisikan analisis
data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi
pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih
menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut
dapat disintesiskan menjadi: Analisis data proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data.
Dari uraian
tersebut di atas dapat kita garis bawahi bahwa analisis data bermaksud
pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri
dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal
ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif. Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam
suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak
pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sudah
meninggalkan lapangan. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan
perhatian dan pengerahan tenaga, pikiran peneliti. Selain menganalisis data,
peneliti juga masih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori
atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang kemungkinan ditemukan.
Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok, yaitu
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena social atau
alami tertentu. Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti merumuskan hipotesa,
mengumpulkan data, memproses data membuat analisa dan interpretasi. Analisa
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan. Dalam menganalisa data biasanya menggunakan statistik
yang dapat menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Setelah data
dianalisa dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus
diinterpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari
hasil-hasil penelitian.
Secara umum penelitian dibagi menjadi 2 macam, yaitu
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang menggunakan data-data berupa angka-angka yang
kemudian dianalisis sedemikian rupa menggunakan rumus-rumus tertentu secara
eksakta. Penelitian kuantitatif menggunakan logika deduktif verifikatif. Pada
penelitian konvensional yang menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,
prosesnya berlangsung linear. Bermula dari perumusan masalah, kemudian
perumusan hipotesis, penyusunan alat pengukuran, selanjutnya kegiatan
pengumpulan data, baru kemudian dilakukan analisis data dan akhirnya penulisan
laporan penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menggunakan logika induktif abstraktif, suatu logika yang bertitik tolak dari
“khusus ke umum”, bukan menggunakan data-data berupa angka-angka tetapi merupakan
data yang diperoleh dari pendapat setiap orang tentang masalah yang sedang
ditelitinya. Dalam analisa data kualitatif bukan berarti tidak bias menggunakan
data-data kuantitatif yang berupa angka-angka. Data-data kuantitatif dapat
digunakan dalam mengembangkan analisis data kualitatif, namun hanya pada
batas-batas tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam analisis kualitatif.
Bentuk-bentuk analisa data adalah sebagai berikut :
a.
Analisa Kuantitatif
Analisa yang menggunakan alat
analisa bersifat kuantitatif, dimana alat yang digunakan berupa model-model
(ex. Matematika) dengan hasil yang disajikan berupa angka-angka yang kemudian
diuraikan/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam suatu uraian.
b.
Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif terbatas pada
teknik pengolahan datanya, seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini
sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia,
kemudian melakukan uraian dan penafsira.
Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki
beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
1)
Data dapat diberi makna yang berguna
dalam memecahkan masalah-masalah penelitian
2)
Memperlihatkan hubungan-hubungan
antara fenomena yang terdapat dalam penelitian
3)
Untuk memberikan jawaban terhadap
hipotesis yang diajukan dalam penelitian
4)
Bahan untuk membuat keseimpulan
serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan
penelitian selanjutnya.
3. Tahapan Pelaksanaan Analisis Data
Setelah data diperoleh dari lapangan
dan disajikan sedemikian rupa, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam
melakukan analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yang setiap tahap saling
berkaitan satu sama lain. Tahap analisis data dalam tahapan pekerjaan analisis
adalah proses mengidentifikasi elemen demi elemen kebutuhan data suatu fungsi.
Elemen-elemen data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi sebuah
record dan suatu struktur data dibuat untuk menunjukkan ketergantungan data. Proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,
pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah
dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah berikutnya adalah mengadakan
reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan
usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu
dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah
menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan
pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ialah
mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini
tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif
dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
Sehubungan dengan uraian tentang proses analisia dan penafsiran data di atas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok persoalan sebagai berikut: Pemerosotan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data, kemudian diakhiri dengan penafsiran data. Dalam melakukan proses/olah data dengan melakukan analisis data memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat ini digunakan dan data yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.
Sehubungan dengan uraian tentang proses analisia dan penafsiran data di atas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok persoalan sebagai berikut: Pemerosotan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data, kemudian diakhiri dengan penafsiran data. Dalam melakukan proses/olah data dengan melakukan analisis data memfokuskan kepada 2 aspek, yaitu data yang saat ini digunakan dan data yang akan atau mungkin dibutuhkan pada masa mendatang.
a.
Pemerosotan Data
1)
Tipelogi satuan
Satuan atau unit adalah satuan suatu
latar sosial. Pada dasarnya satuan ini merupakan alat untuk menghaluskan
pencatatan data. Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Lexy (2002), satuan
kehidupan sosial merupakan kebulatan di mana seseorang mengajukan pertanyaan.
Linciln dan Guba (1985) menamakan satuan itu sebagai satuan informasi yang
berfungsi untuk menentukan atau mendefinisikan kategori. Sehubungan dengan itu,
Patton, (1987) membedakan dua jenis tipe satuan yaitu (1) tipe asli dan (2)
tipe hasil konstruk analisis. Patton menyatakan bahwa tipe asli inilah yang
menggunakan prespektif emik dan antropologi. Hal ini didasarkan atas asumsi
bahwa prilaku sosial dan kebudayaan hendaknya dipelajari dari segi pandangan
dari dalam dan definisi prilaku manusia. Jadi, konseptualisasi satuan hendaknya
ditemukan dengan menganalisis proses kognitif orang-orang yang diteliti, bukan
dari segi entosentrisme peneliti. Pendekatan ini menuntut adanya analisis
kategori verbal yang digunakan oleh subjek untuk merinci kompleksitas kenyataan
ke dalam bagian-bagian. Patton, menyatakn bahwa secara fundamental maksud
penggunaan bahasa itu penting untuk memberikan ”nama” sehingga membedakan
dengan yang lain dengan ”nama” yang lain pula. Setelah ”label” tersebut
ditemukan dari apa yang dikatakan oleh subjek, tahap berikutnya ialah berusaha
menemukan ciri atau karakteristik yang membedakan sesuatu dengan sesuatu yang
lain.Untuk itu, tipelogi asli ini merupakan kunci bagi peneliti untuk
memberikan nama sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan
dihayati oleh para subjek dan dihendaki oleh latar peneliti.
2)
Penyusunan satuan
Langkah pertama dalam pemerosotan
satuan ialah analisis hendaknya membaca dan mempelajari secara teliti seluruh
jenis data yang sudah terkumpul. Setelah itu, usahakan agar satuan-satuan itu
diidentifikasi. Peneliti memasukan ke dalam kartu indeks. Penyusunan satuan dan
pemasukan ke dalam kartu indeks hendaknya dapat dipahami oleh orang lain. Pada
tahap ini analisis hendaknya jangan dulu membuang satuan yang ada walaupun
mungkin dianggap tidak relevan.
3)
Kategorisasi
a)
Fungsi dan prinsip kategorisasi
Kategorisasi berarti penyusunan
kategori. Kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari seperangkat
tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria
tertentu. Selanjutnya Linclon dan Guba menguraikan kategorisasi adalah (1)
mengelompokkan kartu-kartu yang telah dibuat kedalam bagian-bagian isi yang
secara jelas berkaitan, (2) merumuskan aturan yang menguraikan kawasan kategori
dan yang akhirnya dapat digunakan untuk menetapkan inklusi setiap kartu pada
kategori dan juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data, dan (3) menjaga
agar setiap kategori yang telah disusun satu dengan yang lain megikuti prinsip
taat asas.
b)
Langkah-langkah kategorisasi
Metode yang digunakan dalam
kategorisasi didasarkan atas metode analisis komparatif yang langkah-langkahnya
dijabarkan atas sepuluh langka, yang mana langkah yang terakhir adalah analisis
harus menelah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai ada yang
terlupakan. Setelah selesai di analisis, sebelum menafsirkan penulis wajib
mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan datanya, pemeriksaan itu dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data.
b. Keabsahan data
Untuk menghindari kesalahan atau
kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan pengecekan keabsahan
data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan
(crebility) dengan teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman
sejawat (Moleong, 2004). Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data
yang didasarkan pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai
pembanding terhadap data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan
adalah trigulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data hasil obserfasi, hasil
pekerjaan siswa dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada
penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca . Ketekunan pengamatan
dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci dan terus
menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti dengan kegiatan
wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan
dalam bentuk diskusi mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan untuk
memperoleh masukan baik dari segi metodelogi maupun pelaksanaan tindakan. Untuk
menganalisis data kita dapat memperoleh dari:
1.
Analisis
Event
Suatu event data
adalah sesuatu yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang dibutuhkan perusahaan
untuk mengetahui tentang dan mana yang harus dicatat dalam catatan perusahaan,
yaitu arsip (file) perusahaan. Suatu event dapat secara ekstrenal atau internal
dihasilkan dan mungkin terjadi melalui beberapa tindakan yang diambil atau
sebagai hanya hasil dari bagian waktu.
Keberadaan
event data dicatat dengan berbagai cara. Analisis event data menentukan apakah
informasi harus disimpan apa adanya sehingga event dapat dipanggil kembali atau
ditindaklanjuti. Harus juga menetukan bagaimana event tersebut dapat diketahui
oleh perusahaan, sehingga dapat memicu kesadaran perusahaan atas event
tersebut.
2.
Analisis
Transaksi
Analisis
transaksi berpasangan dengan analisis event data. Analisis transaksi melihat
pembawa data yang menggerakan data dan informasi di dalam perusahaan. Beberapa
transaksi dapat dihasilkan oleh eksternal, dan sebagian lagi oleh internal.
3.
Analisis
Dokumen dan Formulir
Analisis
dokumen dan formulir adalah bagian dari analisis event dan transaksi, dengan
melihat ke dalam formulir dan dokumen yang membawa data perusahaan. Tujuannya
adalah untuk menentukan seluruh asal data dan apakah perusahaan menyimpan dan
menggunakan data dari formulir-formulir dan dokumen-dokumen dengan cara yang
paling efisien. Analisis dokumen dan formulir juga melihat apakah formulir dan
dokumen dirancang dengan baik; sehingga data dapat diidentifikasi secara benar;
apakah cukup ruang dalam formulir untuk data yang harus dituliskan; apakah data
dikelompokkan dalam formulir dengan benar; apakah cukup salinan formulir;
bagaimana, kapan, dan di mana diisinya? Apakah formulir disimpan dalam jangka
waktu yang memadai, apakah diisi dan diindeks dengan benar , dan apakah
formulir-formulir tersebut dapat diperoleh kembali dalam tenggang waktu yang
masuk akal?
4.
Analisis
Laporan
Analisis
laporan mengkonsentrasikan kepada luaran (output) dari hasil pemrosesan data,
dengan mengabaikan apakah pemrosesan/pembuatan laporan tersebut manual atau
diotomasi. Laporan memberikan pengguna dengan informasi yang menutupi
kepentingan kepada kegiatannya.
Analis harus menentukan apakah seluruh laporan yang
diterima oleh pengguna diperlukan dan apakah laporan-laporan tersebut akurat,
tepat waktu (timely), dan lengkap. Isi laporan dan dokumentasi harus dianalisis
untuk menentukan apakah pemahaman pengguna laporan dengan isi laporan sesuai
dengan laporan yang sebenarnya ada. Analis harus juga menentukan apakah
pengguna menerima report dengan cukup detail atau sangat detail, dan apakah
sudah cukup akurat atau lengkap secara keseluruhannya.
d. Analisis Data
Kualitatif
Menurut Miles (1992) dalam
http://aflahchintya23.wordpress.com/ analisis data kualitatif terdiri atas tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a.
Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data ”kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, setelah
peneliti di lapangan, sampai laporan tersusun. Reduksi data merupakan bagian
dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data
sehingga kesimpulan final dapat diambil dan diverifikasi. Data kualitatif dapat
disederhanakan dan ditransformasi dengan berbagai cara; seleksi, ringkasan,
penggolongan, dan bahkan ke dalam angka-angka.
b.
Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua
dalam kegiatan analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di
lapangan dimasukkan ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi
berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
c.
Verifikasi dan Kesimpulan
Begitu matriks terisi, maka
kesimpulan awal dapat dilakukan. Sekumpulan informasi yang tersusun
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan
kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok
teknik analisanya ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul
menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
Prosedur analisa data kualitatif dibagi dalam 5 langkah, yaitu:
1) Mengorganisasi data :
Cara ini
dilakukan dengan membaca berulangkali data yang ada sehingga peneliti dapat
menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan membuang data yang tidak
sesuai
2) Membuat kategori, menentukan tema
dan pola :
langkah
kedua ialah menentukan kategori yang merupakan proses cukup rumit karena
peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu kategori
dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat
secara jelas.
3) Menguji hipotesa yang muncul
denagn menggunakan data yang ada:
setelah
proses pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan
berkembangnya suatu hipotesa dan mengujinya dengan menggunakan data yang
tersedia.
4) Mencari eksplanasi alternatif
data :
proses
berikutnya ialah peneliti memberikan keterangan yang masuk akal data yang ada
dan peneliti harus mampu menerangkan data tersebut didasarkan pada hubungan logika
makna yang terkandung dalam data tersebut.
5) Menulis laporan: penulisan
laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam
laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat serta
pengertian secara tepat yang akan digunakan untuk mendeskripsikan data dan
hasil analisanya.
Menurut Sanapiah (1990) dalam Bungin (2006), model
lainnya untuk melakukan analisa data kualitatif ialah dengan menggunakan:
a. Analisa
domain
Analisa domain berguna untuk mencari
dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh.
Hasil yang diharapkan ialah pengertian di tingkat permukaan mengenai doamain
tertentu atau kategori-kategori konseptual. Contoh: domain dalam dunia seni
mencakup: seni lukis, seni tari, seni ukir dan desain komunikasi visual.
b. Analisa
taksonomi
Analisa taksonomi didasarkan pada
fokus terhadap salah satu domain (struktur internal domain) dan pengumpulan
hal-hal /elemen yang sama.
c. Analisa
komponensial
Analisa komponensial menekankan pada
kontras antar elemen dalam suatu domain; hanya karakteristik-karakteristik yang
berbeda saja yang dicari.
d. Analisa
tema kultural
Cara melakukan analisa tema kultural
ialah dengan mencari benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai, orientasi
nilai, nilai dasar/utama, premis, etos, pandangan dunia dan orientasi kognitif.
Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada
dasarnya merupakan sesuatu yang utuh (keseluruhan), tidak terpecah-pecah; oleh
karena itu peneliti dalammenganalisa data sebaiknya menggunakan pendekatan yang
utuh (holistic approach).
e. Analisa
komparasi konstan (Grounded Theory Research).
Cara melakukan analisa komparasi
konstan adalah sebagai berikut:
1)
Mengumpulkan data untuk menyusun/menemukan
suatu teori baru.
2)
Berkonsentrasi pada deskripsi yang
rinci mengenai sifat atau ciri dari data yang dikumpulkan untuk menghasilkan
pernyataan teoritis secara umun.
3)
Membuat hipotesa jalinan hubungan
antara gejala yang ada, kemudian mengujinya dengan bagian data yang lain.
4)
Didasarkan dari akumulasi data yang
telah dihipotesakan, peneliti mengembangkan suatun teori baru.
5.
Analisis
Data Kuantitatif
Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan
penilaian subyektif terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif
mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model
matematika yang dibuat. Jika Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman,
maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun jika, ramalan didasarkan
pada model matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif.
Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah contoh lain
pendekatan kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara untuk
mengetahui kepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah
kualitatif.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Untuk kasus yang lebih kompleks tentu saja dibutuhkan
model matematika yang lebih rumit. Telah banyak model analisis kuantitatif yang
dikembangkan dalam pengambilan keputusan.
a.
Proses Analisis Kuantitatif
Secara umum, semua metode
kuantitatif akan mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengumpulan
data
a.
Pengertian
Instrumen pengumpulan data adalah
cara-cara atau alat bantu yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya
angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan
sebaginya.
b.
Metode pengumpulan data
1)
Teknik Observasi :
Pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang nampak pada obje penelitian.
2)
Teknik Komunikasi :
Pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi antara
pengumpul data dengan sumber data.
3)
Teknik Kuesioner :
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban
responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
4)
Wawancara :
Pengambilan
data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik
melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden
direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
5)
Dokumen :
Pengambilan
data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi.
Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
6)
Triangulasi
Triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data
yang sekaligus mguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data denga
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data.
2. Analisis data
a. Pengertian
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan dengan cara
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang didasarkan oleh data. Penyajian data dimaksudkan untuk memberikan
gambaran umum informasi yang terkandung dalam data. Di samping itu, teknik
penyajian ini dimaksudkan untuk memperindah tampilan dari suatu laporan
penelitian.
b. Jenis-jenis
analisis data
Terdapat dua jenis analisis data yaitu analisi data
kualitatif dan analisis data kuantitatif, secara umum tahapan pelaksanaan
analisis data adalah data-data yang diperoleh dari pengamatan di lapangan
kemudian dibaca, dipelajari, dan ditelaah kemudian mengadakan reduksi data yang
dilakukan dengan jalan membuat abstraksi atau membuat rangkuman yang inti,
selanjutnya menyusunnya dalam satuan-satuan. dan kemudian dikategorisasikan
pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding.
Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara
menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
http://racanastkipta1304.blogspot.co.id/2013/11/tugas-makalah-teknikpengumpulan-data.html

The 11 Best Casinos Near Harrah's Cherokee, NC in 2021 - Mapy
BalasHapusBest 창원 출장마사지 Casino Hotels and 계룡 출장안마 Resorts 대전광역 출장안마 · Caesars Palace, Cherokee · Red Rock Hotel & Casino, North 포항 출장마사지 Carolina · Harrah's Cherokee Casino, North Carolina · Hollywood Casino 속초 출장마사지